Ritual Adat Congko Lokap, Rumah Gendang
Leda, Ruteng – Manggarai
Suku Manggarai berada di bagian barat
pulau Flores yang menjadi wilayah terbesar didaratan Flores, Suku ini tersebar
di tiga wilayah kabupaten yaitu Manggarai Timur, Manggarai barat dan Manggarai,
yang merupakan kabupaten iduk sebelum Manggarai barat dan timur terbentuk.
Dalam suku Manggarai terdapat beberapa
ritual yang dilaksanakan tahunan yaitu Penti dan suatu acara besar lainnya
adalah Congko Lokap.
Congko Lokap merupakan sebuah upacara
khusus sesudah rumah adat “Mbaru gendang” dibangun.
Congko berarti pungut dan Lokap berarti kotoran atau sisa-sisa kotoran Kayu atau kotoran lainnya selama rumah adat dibangun, dalam konteks budaya Manggarai, kotoran yang dimaksud juga perbuatan atau tingkah laku warga yang kurang baik, dan mesti harus dibersikan melalui upacara ini.
“Poka Kaba Congko Lokap” diartikan
sebuah tradisi membunuh kerbau untuk membersihkan sebuah kampung pasca rumah
adat Gendang dibangun.
Ada beberapa tahapan dalam ritual adat “Poka Kaba Congko Lokap” yang harus dilalui:
1.
Ritual “Barong Lodok”, ritual yang
dilakukan di sudut persawahan dan perkebunan milik komunitas warga dengan ayam
jantan sebagai lambangnya.
2.
Ritual “Barong Wae”, ritual yang
dilakukan di mata air dengan ayam jantan sebagai lambangnya.
3.
Ritual “Teing Hang Ata Tua”, atau
ritual memberikan sesajen kepada leluhur di kampung tersebut.
4.
Ritual “Tudak Ela Penti”, merupakan
ritual berterima kasih dan bersyukur kepada leluhur sebagai perantara rahmat
dari Sang Pencipta.
5.
Ritual” Ela Pantek”, ritual mengundang
leluhur untuk masuk di rumah adat gendang.
6.
Ritual “Barong Rapu”, ritual meminta
leluhur di pekuburan untuk sama-sama menyaksikan upacara adat di kampung
tersebut dan dilaksanakan pada malam hari.
7.
Ritual Ela Wee, ritual mengundang
seluruh warga Kampung dan sekitarnya untuk sama-sama menyaksikan dan
memeriahkan ritual “Poka Kaba Congko Lokap” yang diselenggarakan pada esok
harinya.
Puncak dari berbagai rangkaian upacara
adalah Ritual “Poka Kaba Congko Lokap”, atau ritual membunuh hewan kurban
kerbau bersama sejumlah babi jantan besar dan kecil di tengah-tengah kampung.
Ritual ini diyakini sebagai bentuk rasa
syukur dan terima kasih kepada leluhur atas bantuan mereka sehingga rumah adat
bisa dibangun dan mengucapkan terimakasih kepada Sang Pencipta.
Kemudian ritual adat Poka Kaba Congko
Lokap ditutup dengan ritual Congko Laca.
Congko Laca merupakan ritual
membersihkan rumah adat dan halaman kampung dari berbagai kotoran hewan atau
membersihkan sisa-sisa kotoran hewan yang ada di dalam rumah maupun di sekitar
rumah.
Ini merupakan ritual penutup dengan
lambang seekor ayam jantan berwarna putih.
Sumber : http://www.rri.co.id/post/berita/119464/pesona_indonesia/ritual_adat_poka_kaba_congko_lokap.html
Photography : Leonardus Nyoman – www.floresexotictours.id
No comments:
Post a Comment